MASALAH SOSIAL AKIBAT BUDAYA
Masalah sosial adalah ketidaksesuaian atau ketidakcocokan antar manusia di dalam suatu penduduk, warga, atau masyarakat yang menyangkut unsur-unsur ekonomi, kebudayaan, ras, dan agama.
Dengan
ketidaksesuaian yang tidak bisa ditoleransi lagi itu, maka banyak
masalah sosial yang timbul di lingkungan kita pada saat ini. Ada
beberapa faktor masalah sosial yang dapat dikategorikan :
·
- Mulai dari faktor ekonomi, yaitu kemiskinan, pengangguran yang bergelar sarjana banyak sekali kita temukan.
- Faktor budaya yaitu perceraian , tindakan kriminal,tingkat pendidikan yang rendah, serta kenakalan remaja saat ini.
- Faktor Biologis yaitu penyakit menular dan keracunan makanan.
- Faktor psikologis yaitu kelainan syaraf, keterbelakangan mental, aliran sesat.
Sebenarnya masalah kebudayaan yang sering terjadi di lingkungan kita saat ini, itu adalah karna kita sendiri, karna tingkah laku kita yang tidak sesuai dengan norma adat yang ada di lingkungan kita. Kita tidak bisa mempertahankan kebudayaan kita oleh pengaruh kebudayaan luar. Mulai dari pengaruh kebudayaan barat yang datang ke Indonesia. Sebenarnya itu membuat masyarakat, penduduk dan kebudayaan kita bercorak. Mulai ada perubahan sedikit demi sedikit, kebudayaan barat merubah kebudayaan serta tingkah laku kita. Mulai dari cara berpakaian, bertutur kata yang agak kebarat-baratan (seperti cinta laura), itu sudah ada pada kita apalagi dikalangan remaja. Sebenarnya kebudayaan barat yang datang ke Indonesia, itu adalah hal yang baik, agar kita bisa saling mempelajari kebudayaan barat itu sendiri, tetapi kalau kita bisa menerima nya dan mencontohnya dengan sikap yang benar pula. Tetapi, pada masyarakat Indonesia ini sudah salah menerima kebudayaan barat itu. Kebudayaan barat itu bukan kebudayaan yang harus kita junjung tinggi , kita tiru sma persis dengan gaya mereka. Dengan sikap kita yang begitu, kita mulai menghilangkan kebudayaan Indonesia itu sendiri, norma dan adat kita mulai hilang. Contohnya saja pakaian umumnya sering dipakai oleh kaum hawa yang terlalu terbuka seperti mereka di kebudayaan barat. Kenakalan yang mulai merasuki remaja di Indonesia itu karna kurang nya orang tua dan lingkungan mereka menanamkan norma-norma kebudayaan Indonesia, makanya mereka mulai meniru kebudayaan luar yang mereka dapatkan di televisi. Pada hakekat nya kebudayaan barat dan kebudayaan Indonesia sangat jauh berbeda.
Contohnya saja
: jika ada wanita yang berpenyakit HIV/AIDS, sering keluar malam,
mabuk-mabukan, ganti-ganti pasangan, itu sudah di kucilkan, dicibir,
bahkan di usir dari kampung karna sudah di cap sebagai wanita yang tidak
benar. Tetapi coba saja lihat di kebudayaan barat, itu adalah tingkah
laku yang biasa saja, yang tidak perlu diherankan lagi. Karna kebudayaan
barat juga menganut Liberalisme (penduduknya bebas sebebas-bebasnya).
Padahal
kalau kita bisa menerima dengan sikap positif , kita bisa saja
memadukan antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Barat, mungkin
bisa menjadi pandangan dan pedoman hidup kita kedepan. Karna kebudayaan
suatu bangsa adalah cerminan dari kepribadian bangsa itu sendiri. Kalau
kebudayaan kita mulai hilang dan rusak, berarti kepribadian penduduk
kita juga sudah rusak.
Selain
itu juga, permasalahan kebudayaan itu terjadi karena pemerintah kurang
melestarikan budaya-budaya Indonesia. Pemerintah tidak membuat UU
tentang perlindungan setiap budaya yang ada. Karna itu juga, para
masyarakat juga telah mulai mengurangi untuk melestarikan budaya negara
kita sendiri. Apalagi para kaum muda saat ini, lebih menyukai, meniru
kebudayaan barat.
MASALAH SOSISAL AKIBAT SOSIAL
Masyarakat merupakan kumpulan
individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks.
Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi dalam
kehidupan masvarakat.
Adanya
suatu perubahan dalam masyarakat yang terjadi akibat masalah sosial. Bergantung
pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan sosial. Dengan
kata lain, perubahan sosial
yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula
sebagai suatu kemunduran masyarakat.
Kecepatan perubahan tiap daerah - daerah bergantung pada dukungan dan kesiapan masnyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harusnya dapat di hindari.
Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial
Terdapat
beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak
perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan,
penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan,
yaitu sebagai berikut.
- Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
- Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
- Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.
- Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
- Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
- Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Masalah yang muncul atau dampak
perubahan sosial
Perubahan
sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah
sosial seperti kejahatan, atau kenakalan
remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada
masyarakat disebut masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu
masalah disebut masalah sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai
berikut:
- Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
- Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.
- Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
- Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.
Masalah
sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam
kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok
sosial. Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya
hambatan dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi
disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial.
Proses
disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi
dalam masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1.
Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi
dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di
berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan
mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan
sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi. Adanya pergolakan dan
pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan
penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap
ideologi pemerintah.
2.
Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi
protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal
itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin
berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu
atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak
yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan
melakukan tindakan penyelesaian.
Protes
merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat
terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung
sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu
yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.
3.
Kriminalitas
Perubahan
sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk
berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang
dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan
kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut
dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena
dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam
kehidupannya.
Perbuatan
kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya
ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang
sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran
yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat
hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.
4.
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Bangsa
Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih
dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah
korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam
Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah
membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari
kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan
menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya
satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi
seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.
5.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan disintergasi
dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan
dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai
masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang
disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran
fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan
keluarga menjadi berkurang.
Selain
itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat
individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat
lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial,
ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.
Menurut pandangan saya masalah sosial dan budaya tergantung dari mana kita melihatnya, apakah dari sisi negatif atau positif.
Solusi dari saya seharusnya kita bisa menerima yang baik dan menolak yang buruk. jika kita menerima sebagai positif maka negara kita dan negara tetangga bisa berhubungan lebih baik dan saling menghargai budaya satu sama lain. Dan tentang sosial peran keluarga, sahabat, dan lingkungan sangat membantu sekali dalam upaya mencegah masalah sosial
Sumber : http://william-manurung.blogspot.com
http://samzlee.blogspot.com
http://belajarpsikologi.com
http://samzlee.blogspot.com
http://belajarpsikologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar